-->

Monday, November 21, 2016

Pengalaman Live In ke Desa Cipancar





Assalamualaikum wr. Wb.
Namaku Cakrawala Krisna dari kelas 9 Zubair bin Awwam,Aku akan menceritakan pengalaman Live In ku bersama angkatan 5 SMP Hikmah Teladan.

Menurutku Live In kemarin itu seru banget,karena banyak tempat bermain,dan waktu bermain bersama teman-teman,tempatnya cukup nyaman,kami Live In di Desa Cipancar – Serangpanjang Kab. Subang pada tanggal 31 Oktober sampai tanggal 4 Oktober (sekitar 5 hari 4 malam),Aku berangkat kesekolah jam 6 pagi,disana sudah banyak teman-teman yang sampai lebih dulu,beberapa menit kemudian kami bersiap-siap (berdoa,dll) kemudian masuk ke angkot masing-masing.

Setelah sekitar 3 jam perjalanan kami sampai di desa cipancar,Aku & Hakim lumayan kesulitan mencari rumah pak Syuaib (orang tua asuh kita disana),lalu akhirnya ketemu juga. Rumah nya nyaman banget,udah ada TV,tapi blm ada WC,harus ke masjid (masjidnya depan rumah),pak syuaib dan istrinya udah punya satu anak (umurnya sekitar 3 tahun),Pak Syuaib dan istrinya baik banget,mereka sering ngajak ngobrol,masakin makanan,dan perhatian.



Ini adalah foto dalam rumah pak Syuaib.


Ini adalah foto kamar yang Aku dan Hakim tempati.
Warga-warga disana baik-baik,selalu menyapa,rendah hati,dan tidak sombong,setiap lewat pasti salam. Warga disana (terutama yang laki-laki) sangat religious,selalu ke masjid tepat waktu,dan selalu berdo’a setelah shalat,bahkan yang kakek kakek pun selalu hadir di masjid setiap hari. Selain itu warga-warga disana juga selalu menjaga lingkungan,menyapu setiap hari,dan tidak membuang sampah pada tempatnya,oleh karena itu lingkungan disana bersih,sejuk,dan terasa damai,karena orang-orang disana selalu menjaga Volume suara,menjaga Bahasa,dan murah senyum. Aku merasa nyaman dan aman saat tinggal disini.

Ada beberapa hal yang bikin Live in nya kurang berkesan,yaitu :

-Hujan deras
-Ada pelanggaran komitmen (naik motor,berkelompok/berkubu,gak kompak,program kurang sukses,nginep dirumah orang,mandi dirumah orang,dll)
-Tidak sesuai ekspetasi
-gajadi ke curug (padahal itu tujuan utama dan hal yang bikin aku antusias ikut Live In)
Dan beberapa hal lain.

Alhamdulillah Programku (Al-Qur’an bagus) sukses dilaksanakan disana,hanya ada sedikit masalah,yaitu kelompoknya gak semua ikut ngebantu (sortir,pembagian.dll),gak semua ikut diskusi,ada sedikit miskomunikasi,dan ada beberapa Qur’an yang ga layak pakai / ga bagus.


Proses pembagian berjalan lancar walaupun tidak semua anggota kelompok ikut berpartisipasi,contohnya aku,disana aku Cuma mendokumentasikan aja,ga ikut ngebagiin karena tempatnya sempit,dan sudah ada pembaginya,jadi aku foto foto aja.

Setiap hari aku selalu main bareng Yugi,Adam,Hafidz,Ikram,Lintang,yoga,dll.
Kami sering berdiam diri dirumah Ikram dan Fadil karena disana hangat,sofanya empuk dan selalu disediakan makanan dan teh panas,dan pemandangannya disana bagus banget.
Aku dan temen-temenku juga sering Nongkrong,ngobrol-ngobrol di warung depan rumah Muhammad dan Hanif,karena disana lengkap dan tempatnya nyaman,kami juga sempat ngebantu orang tua asuh Ikram dan Fadil untuk ngebuat solokan dan motong pohon pisang karena pohon pisangnya menghalangi akses jalan orang disana,sangat seru karena mudah dan tidak begitu melelahkan,setelah itu kami berenang ke sungai.
Hampir semua angkatan 5 pernah main ke sungai di desa cipancar,karena sungainya seger,enak,indah,dan gak terlalu deras,sungainya cukup bagus buat tempat foto-foto,tempat berendam bahkan tempat mandi (karena airnya bersih banget).



Ini adalah foto sungai tempat bermain kami.

Selain bermain di sungai,kami juga sempat ikut mancing ikan bareng pak syuaib,mancing nya jauh banget,dan ikannya juga Cuma dapet yang kecil kecil. Mancingnya juga bukan pake pancingan biasa,tapi pake pancingan yang diestrum,jadi ikannya pingsan dan tinggal diambil,lebih mudah.

Kami sempat membuat beberapa Lomba seperti :
-Lomba cerdas cermat Islami
-Lomba Seblak
-Lomba Adzan

Untuk Lomba Seblak hanya untuk Ibu-ibu aja,dan Cerdas cermat,lomba adzan itu untuk anak-anak disana.

Perasaanku saat Live In bahagia,dan ingin mengulang lagi,menurutku 5 hari 4 malah itu kurang lama.
Saranku untuk live in kedepannya,tempatnya cari yang lebih strategis,lebih seru,kampungnya cari yang lebih ke pedalaman karena desa cijalu ini sudah modern gak jauh beda dengan desa desa di bandung,dan kalo bisa live in nya diulang lagi/dilaksanakan lagi untuk angkatan 5 ini,dan kalo bisa ke curug cijalunya juga.

Saat kami (angkatan 5 SMPHT) pulang/pamit kepada warga disitu,banyak warga yang menangis dan tidak mau ditinggalkan kami,ada juga beberapa anak SMPHT yang ikut nangis,kamipun pulang membawa oleh oleh dari orang tua masing masing,ada yang dapet keripik,buah buahan,kalua aku dapet Singkong sekeresek.
Kami tiba disekolah sekitar jam 4 sore,disana hujan deras,aku segera shalat Ashar bareng pa ardi dan rio,setelah itu aku pulang ke rumah sekitar jam setengah 6.
Pokoknya Live In 2016 ini tak terlupakan!


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

About

Delivered by FeedBurner