Assalamualaikum
wr. Wb.
Namaku
Cakrawala Krisna dari kelas 9 Zubair bin Awwam,Aku akan menceritakan pengalaman
Live In ku bersama angkatan 5 SMP Hikmah Teladan.
Menurutku
Live In kemarin itu seru banget,karena banyak tempat bermain,dan waktu bermain bersama
teman-teman,tempatnya cukup nyaman,kami Live In di Desa Cipancar –
Serangpanjang Kab. Subang pada tanggal 31 Oktober sampai tanggal 4 Oktober
(sekitar 5 hari 4 malam),Aku berangkat kesekolah jam 6 pagi,disana sudah banyak
teman-teman yang sampai lebih dulu,beberapa menit kemudian kami bersiap-siap
(berdoa,dll) kemudian masuk ke angkot masing-masing.
Setelah
sekitar 3 jam perjalanan kami sampai di desa cipancar,Aku & Hakim lumayan
kesulitan mencari rumah pak Syuaib (orang tua asuh kita disana),lalu akhirnya
ketemu juga. Rumah nya nyaman banget,udah ada TV,tapi blm ada WC,harus ke
masjid (masjidnya depan rumah),pak syuaib dan istrinya udah punya satu anak
(umurnya sekitar 3 tahun),Pak Syuaib dan istrinya baik banget,mereka sering
ngajak ngobrol,masakin makanan,dan perhatian.
Ini adalah foto dalam rumah pak
Syuaib.
Ini adalah foto kamar yang Aku dan
Hakim tempati.
Warga-warga
disana baik-baik,selalu menyapa,rendah hati,dan tidak sombong,setiap lewat
pasti salam. Warga disana (terutama yang laki-laki) sangat religious,selalu ke
masjid tepat waktu,dan selalu berdo’a setelah shalat,bahkan yang kakek kakek
pun selalu hadir di masjid setiap hari. Selain itu warga-warga disana juga
selalu menjaga lingkungan,menyapu setiap hari,dan tidak membuang sampah pada
tempatnya,oleh karena itu lingkungan disana bersih,sejuk,dan terasa
damai,karena orang-orang disana selalu menjaga Volume suara,menjaga Bahasa,dan
murah senyum. Aku merasa nyaman dan aman saat tinggal disini.
Ada beberapa
hal yang bikin Live in nya kurang berkesan,yaitu :
-Hujan deras
-Ada
pelanggaran komitmen (naik motor,berkelompok/berkubu,gak kompak,program kurang
sukses,nginep dirumah orang,mandi dirumah orang,dll)
-Tidak
sesuai ekspetasi
-gajadi ke
curug (padahal itu tujuan utama dan hal yang bikin aku antusias ikut Live In)
Dan beberapa
hal lain.
Alhamdulillah
Programku (Al-Qur’an bagus) sukses dilaksanakan disana,hanya ada sedikit
masalah,yaitu kelompoknya gak semua ikut ngebantu (sortir,pembagian.dll),gak
semua ikut diskusi,ada sedikit miskomunikasi,dan ada beberapa Qur’an yang ga
layak pakai / ga bagus.
Proses
pembagian berjalan lancar walaupun tidak semua anggota kelompok ikut
berpartisipasi,contohnya aku,disana aku Cuma mendokumentasikan aja,ga ikut
ngebagiin karena tempatnya sempit,dan sudah ada pembaginya,jadi aku foto foto
aja.
Setiap hari
aku selalu main bareng Yugi,Adam,Hafidz,Ikram,Lintang,yoga,dll.
Kami sering
berdiam diri dirumah Ikram dan Fadil karena disana hangat,sofanya empuk dan
selalu disediakan makanan dan teh panas,dan pemandangannya disana bagus banget.
Aku dan
temen-temenku juga sering Nongkrong,ngobrol-ngobrol di warung depan rumah
Muhammad dan Hanif,karena disana lengkap dan tempatnya nyaman,kami juga sempat
ngebantu orang tua asuh Ikram dan Fadil untuk ngebuat solokan dan motong pohon
pisang karena pohon pisangnya menghalangi akses jalan orang disana,sangat seru
karena mudah dan tidak begitu melelahkan,setelah itu kami berenang ke sungai.
Hampir semua
angkatan 5 pernah main ke sungai di desa cipancar,karena sungainya
seger,enak,indah,dan gak terlalu deras,sungainya cukup bagus buat tempat
foto-foto,tempat berendam bahkan tempat mandi (karena airnya bersih banget).
Ini adalah
foto sungai tempat bermain kami.
Selain
bermain di sungai,kami juga sempat ikut mancing ikan bareng pak syuaib,mancing
nya jauh banget,dan ikannya juga Cuma dapet yang kecil kecil. Mancingnya juga
bukan pake pancingan biasa,tapi pake pancingan yang diestrum,jadi ikannya
pingsan dan tinggal diambil,lebih mudah.
Kami sempat
membuat beberapa Lomba seperti :
-Lomba
cerdas cermat Islami
-Lomba
Seblak
-Lomba Adzan
Untuk Lomba
Seblak hanya untuk Ibu-ibu aja,dan Cerdas cermat,lomba adzan itu untuk
anak-anak disana.
Perasaanku
saat Live In bahagia,dan ingin mengulang lagi,menurutku 5 hari 4 malah itu
kurang lama.
Saranku
untuk live in kedepannya,tempatnya cari yang lebih strategis,lebih
seru,kampungnya cari yang lebih ke pedalaman karena desa cijalu ini sudah
modern gak jauh beda dengan desa desa di bandung,dan kalo bisa live in nya
diulang lagi/dilaksanakan lagi untuk angkatan 5 ini,dan kalo bisa ke curug
cijalunya juga.
Saat kami
(angkatan 5 SMPHT) pulang/pamit kepada warga disitu,banyak warga yang menangis
dan tidak mau ditinggalkan kami,ada juga beberapa anak SMPHT yang ikut
nangis,kamipun pulang membawa oleh oleh dari orang tua masing masing,ada yang
dapet keripik,buah buahan,kalua aku dapet Singkong sekeresek.
Kami tiba
disekolah sekitar jam 4 sore,disana hujan deras,aku segera shalat Ashar bareng
pa ardi dan rio,setelah itu aku pulang ke rumah sekitar jam setengah 6.
Pokoknya Live
In 2016 ini tak terlupakan!